Monday, April 11, 2022

6 tingkat stres yang kamu wajib tahu!


Dear, stres yang muncul dalam kehidupan sehari-hari tentunya tidak selalu bisa kita hindari. Baik di sekolah atau kampus, di tempat kerja maupun di rumah, stres dapat muncul akibat dari kegagalan seseorang dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Namun banyak dari kita yang masih belum menyadari bahwa stres tidak selalu membawa dampak negatif bagi kehidupan lho, dear!

Source: Unsplash

Stres pada tingkat awal, jika dikelola dengan baik dapat membuahkan hasil yang positif bagi kehidupan. Dengan mengetahui tingkat stres, kamu dapat mencegah stres agar tidak naik ke tingkat yang lebih lanjut dan membantu dirimu untuk mencari solusi dan bantuan yang diperlukan. Yuk, cari tahu ada berapa saja tingkatan stress dan gejala yang menyertai dalam setiap tingkatan tersebut!

Stres Tingkat Satu

Dear, umumnya tingkatan stres ini muncul saat kamu berada di lingkungan baru. Stres ini juga muncul saat kamu mendapat tugas atau tanggung jawab baru, atau pada saat mendapat status sosial baru. Contoh: Baru saja menikah, atau memiliki anak.

                        Source: Unsplash

Stres yang timbul pada tahap ini biasanya ditandai dengan perasaan semangat yang berlebihan, merasa mampu menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan lebih dari biasanya. Tanpa sadar,  perasaan senang atau berlebihan tersebut membuat energi berkurang.

Stres Tingkat Dua

Di tingkat ini, gejala stres yang dirasakan adalah tubuh kita mulai sering merasakan lelah sepanjang hari dikarenakan cadangan energi yang dimiliki tubuhmu semakin sedikit. Kadangkala timbul pula keluhan pada lambung, tubuh terasa tegang, otot punggung pada leher dan tengkuk terasa tidak nyaman. Pada tahap ini sebaiknya kamu mulai menyadari dan tanggap akan adanya perubahan dalam tubuhmu, dear. Karena jika dihiraukan, kemungkinan besar tingkat stres dapat meningkat ke tahap selanjutnya tanpa disadari.

Stres Tingkat Tiga

Dear, jika kamu tidak mengacuhkan tanda-tanda yang muncul pada stres tingkat dua, maka keluhan yang dirasakan tubuhmu akan semakin nyata. Gangguan pola tidur di malam hari (insomnia), serta perasaan tidak tenang dan ketegangan emosional mulai muncul.

Source: Unsplash

Stres Tingkat Empat

Apabila tingkat stres sudah mencapai pada tahap keempat, gangguan pola tidur yang sudah dirasakan sebelumnya, kini disertai dengan mimpi yang menegangkan. Konsentrasi dan daya ingat menurun, aktivitas yang tadinya dirasa mudah dan menyenangkan berubah menjadi membosankan. Timbul perasaan kecemasan, ketakutan, dan rasa panik. Pada tingkat ini, banyak orang yang mulai merasakan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.

Stres Tingkat Lima

Di tingkat ini, tubuhmu sudah mengalami kelelahan secara fisik dan mental. Perasaan cemas, takut dan panik makin meningkat. Kamu akan merasakan ketidakmampuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang sederhana, sulit untuk fokus dan mengalami gangguan berat pada saluran pencernaan.

Source: Unsplash

Stres Tingkat Enam

Pada tingkat terakhir, gejala stres yang kamu alami adalah menarik diri dari kehidupan sosial,  mengalami gangguan pada pernapasan, seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar, keringat dingin, loyo, bahkan pingsan.

Mencari bantuan kepada profesional bukan berarti kamu seorang yang lemah, dear. Dengan konsultasi ke psikolog, kamu dapat dibantu untuk mengurai masalah dan menemukan solusi yang efektif atas permasalahan yang kamu alami. Salah satu cara untuk terhubung dengan psikolog profesional dan berlisensi, kamu dapat menggunakan aplikasi Riliv.

Semakin cepat penanganan stres, maka semakin cepat pula pemulihannya. Jadi jangan sampai terlambat untuk menyadari dan takut untuk mencari bantuan yang diperlukan ya, dear!   

Source: Unsplash

Referensi:

https://www.verywellmind.com/what-coping-strategies-are-effective-3144562

Psikologi untuk keperawatan. Dr M. Sunaryo, M.Kes.

https://books.google.co.id/books?id=6GzU18bHfuAC&pg=PA219&lpg=PA219&dq=tahap+stress+dadang+hawari&source=bl&ots=aXtdhesz1D&sig=Koha8FOGeaj0Nn2vLuhDziGFIqU&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiGybbJ-eTfAhVXU30KHThEDhEQ6AEwBHoECAUQAQ#v=onepage&q=tahap%20stress%20dadang%20hawari&f=false

https://id.m.wikipedia.org/wiki/stres

Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Thursday, March 7, 2019

Kepoin 6 cara mengatasi stres yang kamu wajib tahu

Dear, tahukah kamu bahwa stres terbagi menjadi beberapa tingkatan? Dari yang paling ringan sampai yang berat, lho. Tapi jangan langsung kuatir ya. Supaya nggak penasaran, yuk kepoin 6 cara mengatasi stres!

(Link ke artikel 6 Tingkat Stres Yang Perlu Kamu Ketahui, Apa Aja Sih?)

Source: Google Images

Salah satu cara mengatasi stres adalah dengan evaluasi jadwal harian dan buat skala prioritas

Ketika stres melanda dan kamu merasa semua tidak berjalan sesuai rencana, evaluasi kembali jadwal harian yang dilakukan. Dari situ kamu bisa tentukan skala prioritas mana yang ebih penting dijalani terlebih dulu. Tuliskan di atas kertas ya, dear. Cara ini dapat membantumu memprediksi apa yang mungkin timbul dan kamu dapat mencari solusinya lebih dini.

Bicara ke orang terdekat merupakan cara mengatasi stres yang efektif

Saudara, sahabat, pasangan hidup ada bukan tanpa alasan. Datanglah kepada mereka untuk sekadar berkeluh kesah atas tekanan yang kamu alami. Siapa tahu dengan berbagi cerita, kamu akan mendapatkan energi positif dan bisa mengambil hikmah dari kisah mereka.

Olahraga merupakan cara mengatasi stres sekaligus membuat tubuhmu sehat

Olahraga dapat melepaskan hormon serotonin dan endorfin. Keduanya berperan untuk membuatmu tenang dan bahagia. Dengan rutin berolahraga, tubuh dapat mengimbangi hormon kortisol dan epinefrin yang dihasilkan tubuh akibat stres.

Cara mengatasi stres yang menyenangkan? Lakukan Relaksasi!

Ketika tubuh dan pikiran sudah penat. Hentikan rutinitas sejenak. Pergilah ke suatu tempat yang menyenangkan, lakukan meditasi, atau bermain-mainlah dengan binatang peliharaan agar tubuh merasa santai, sampai kita bisa lebih fokus dan siap kembali menjalani aktivitas sehari-hari.

Source: Google Images

Beribadah agar hati lebih tenang

Berserah diri kepada Sang Pencipta adalah salah satu cara untuk membuat pikiran kita lebih tenang. Doa dapat memberikan sugesti yang positif bagi dirimu. Pikiranmu akan lebih terbuka dalam mencari jalan keluar.

Stres Berat? Segera konsultasikan kepada ahlinya

Dear,  stres berat dapat memberi dampak buruk bagi kehidupanmu. Bukan hanya susah fokus, namun kesehatanmu juga bisa terganggu, lho.

(Link ke artikel “Merasa susah fokus? Ini ciri-ciri stres berat yang mungkin kamu alami”)

Segeralah cari bantuan profesional jika kamu mengalami stres berat. Bicara ke psikolog dapat mengurangi beban pikiran dan kamu juga akan dibantu untuk menemukan solusi yang tepat sesuai kondisimu.

Sekarang ini konsultasi ke psikolog tidak harus selalu bertatap muka, kok. Jika kamu masih belum percaya diri untuk datang langsung atau kamu tidak punya banyak waktu, kamu bisa menggunakan Riliv, aplikasi yang membantumu konsultasi dengan psikolog profesional melalui media chat.

Aplikasi Riliv juga memiliki fitur meditasi yang bisa kamu akses kapan saja dan dimana saja, lho. Sudahkah kamu mencobanya, dear?

Source: Google Images

Referensi:

https://www.verywellmind.com/what-coping-strategies-are-effective-3144562

https://id.m.wikipedia.org/wiki/stres

Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Ciri-ciri stres berat yang mungkin kamu alami


Dear, pernahkah kamu merasakan susah untuk fokus dan konsentrasi, sedangkan tugas di kampus atau pekerjaan di kantor sudah menumpuk untuk diselesaikan? Jika pernah, bisa jadi kamu sedang mengalami stres berat.

Source: Google Images

Stres memiliki beberapa tingkatan yang ditandai dengan adanya perubahan dalam diri seseorang, baik secara fisik maupun emosional. Ciri-ciri stres yang dialami seseorang pada tahap yang ringan hingga tahap yang berat tentunya berbeda. Berikut merupakan ciri-ciri seseorang yang sedang mengalami stres berat:

Wah! Ternyata Sering Sakit Merupakan Ciri-ciri Stres Berat

Dear, pada saat kamu sedang stres, tubuh sebenarnya punya cara tersendiri untuk bertahan menghadapi tekanan. Namun bila stres tersebut berlangsung terus menerus, sistem kekebalan tubuhmu akan menurun. Hal ini memicu berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pada saluran pencernaan, pernapasan dan lain-lain.

Susah Fokus dan Menurunnya Konsentrasi

Ketika sedang stres berat, fungsi berpikir otakmu akan terkena dampaknya. Hal ini mempengaruhi proses perencanaan dan pengendalian diri yang kamu miliki untuk dapat berpikir jernih. Alih-alih memikirkan tenggat waktu pekerjaan yang sedang menunggu, secara tidak sadar, otakmu justru memikirkan masalah yang sedang kamu alami.

Sakit Kepala Terus Menerus

Hormon adrenalin dan kortisol yang diproduksi saat kamu sedang stres menghambat jantung mengalirkan darah ke otak sehingga tidak mendapat oksigen yang cukup. Ini kenapa kamu sering mengalami sakit kepala, dear.

Source: Google Images

Punggung dan Leher Terasa Kaku

Ciri-ciri stres berat lainnya adalah mengalami sensasi ketegangan di bagian leher dan punggung atau yang biasa disebut sakit kepala tensi (tension headache). Pada orang yang sedang stres berat, sakit kepala tensi ini dapat dialami selama 30 menit, bahkan sampai dengan 7 hari.

Rambut Rontok? Bisa Jadi Ciri-ciri Stres Berat, lho!

Dear, rambut yang rontok juga merupakan salah satu ciri-ciri stres berat. Normalnya, rambut tumbuh dalam suatu siklus. Ketika sedang mengalami stres berat, kamu bisa mengalami kondisi yang disebut Alopecia areata, yaitu proses peradangan atau penyakit autoimun yang menyebabkan rontoknya rambut.

Jantung Berdebar

Dear, stres berat dapat mempengaruhi ritme jantung. Peningkatan hormon yang diproduksi saat tubuh kita mengalami kondisi stres yang berkelanjutan, dapat memicu jantung berdetak dengan cepat dan tidak beraturan. Hati-hati ya Dear, kondisi jantung berdebar disertai dengan gejala sesak di dada dan pusing dapat menjadi pertanda adanya masalah pada jantung.

Sebisa mungkin hindari stres yang berkelanjutan agar hidupmu lebih sehat ya, Dear. Usahakan penanganan secepatnya agar kamu tidak mengalami satu atau lebih ciri stres berat di atas. Makin cepat stres berat ditangani, makin baik pula untuk kesehatan mentalmu. Jangan ragu untuk berbicara dengan tenaga profesional yang dapat membantumu keluar dari kondisi stres berat.

Jangan lupa, kini sudah ada aplikasi yang dapat menghubungkanmu dengan psikolog berlisensi profesional, yaitu Riliv. Kamu dapat konsultasi mengenai kesehatan mentalmu kapan saja dan dimana saja kamu berada. Selamat mencoba, dear!

 Source: Google Images

Referensi:

https://www.doktersehat.com/tanda-anda-mengalami-stres-berat/amp/?espv=1

https://www.hellosehat.com/hidup-sehat/kenapa-stres-bikin-sakit-kepala/amp/?espv=1

https://www.hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/sulit-berpikir-saat-sedang-stres/amp/?espv=1

Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Aktivitas Penyembuh Patah Hati


Apa yang biasanya kamu lakukan saat patah hati karena cinta? Menangis, mengurung diri di kamar, atau mogok makan? Sedih karena patah hati boleh saja kok, tapi jangan sampai berlarut-larut ya, dear.

Source: Google Image

Menyembuhkan patah hati karena ditinggal pacar atau pasangan yang selingkuh bisa dengan berbagai macam cara, lho. Simak beberapa cara menyembuhkan patah hati yang bisa kamu lakukan di bawah ini ya, dear.

Sembuhkan patah hati dengan bekerja atau belajar lebih giat

Daripada mengenang si mantan, coba kamu ingat kembali adakah tugas menumpuk yang belum diselesaikan? Atau tenggat waktu pekerjaan dalam waktu dekat? Jika ada, alihkan pikiranmu ke sana.

Habiskan waktu dengan membaca artikel untuk referensi makalah atau berkreasilah dengan materi presentasi kantormu. Dijamin fokus pikiranmu akan teralihkan dan pekerjaan pun selesai tepat waktu.

Waktunya bersih-bersih barang dari mantan

Barang pemberian dari mantan mengingatkanmu padanya? Kalau begitu, ini waktu yang tepat untuk membersihkan barang-barang darinya. Taruh boneka, baju, dan gelang pemberiannya ke dalam kotak tertutup. Sisihkan kotak tersebut di tempat yang tidak terlihat. Kamu juga bisa donasikan barang-barang tersebut ke orang yang membutuhkan, lho. Selagi kamu berusaha menyembuhkan diri dari patah hati, kamarmu juga bisa rapi kembali.

Source: Google Image

Membantu orang lain mengalihkan rasa sedih akibat patah hati

Coba bergabunglah menjadi relawan. Kamu bisa bertemu dengan banyak orang baru dan pergi ke tempat-tempat baru.

Banyak hikmah dan cerita yang akan kamu dapat dari kegiatan sosial, sehingga kamu tidak akan sempat lagi bersedih karena patah hati.

Source: Google Image

Awali hari dengan olahraga

Daripada buang energi untuk bersedih, lebih baik kamu salurkan energi dengan olahraga. Awali hari dengan olahraga yang ringan seperti jogging atau bersepeda. Dijamin kamu akan memulai harimu dengan lebih bersemangat.

Coba kegiatan baru atau lakukan hobi lama yang terlupakan.

Mungkin waktu masih punya pasangan, kamu hampir tak punya waktu untuk diri sendiri.

Nah, kini kamu bebas mencari kegiatan baru untuk mengisi waktu luangmu. Kamu juga bisa memulai kembali hobi lama yang sudah terlupakan.

Kalau dulu kamu rajin menulis blog, kamu bisa curahkan perasaanmu ke dalam tulisan.

Oya, kamu juga bisa berbagi cerita tentang kesehatan mental di Riliv Story, lho. Ceritamu nanti akan dipublikasikan di blog dan media sosial Riliv. Patah hati terlupakan, hobimu pun bisa tersalurkan. Yuk, segera kirim ceritamu ke story@riliv.co dengan subjek #YOURSTORY - JUDUL - Nama penulis, ya.


Referensi:

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/07/075700520/cara-cepat-menyembuhkan-diri-dari-patah-hati

https://womantalk.com/relationship/articles/5-cara-tetap-tegar-dan-produktif-kerja-pasca-putus-cinta-y9MEN

Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Merasa tidak bahagia setelah menikah, aku harus bagaimana?


Sore itu aku bertemu dengan 2 sahabat lamaku. Karena kesibukan masing-masing, rasanya susah sekali cari waktu untuk bertukar cerita. Kami berkumpul di kedai kopi, meski aku tak suka kopi. Tapi tak mengapa. Aku hanya ingin lari sejenak dari penatnya rutinitas rumah tangga.


“Jadi, apa kabar kehidupan?” tanyaku sambil memainkan segelas coklat hangat. Pertanyaan singkat yang membuka percakapan kami hingga 2 jam ke depan. Nadia, si wanita karir langsung bercerita tentang proyek baru yang sedang dikerjakannya. Diandra, si pengantin baru tak mau kalah menceritakan tentang betapa sulitnya tinggal dengan mertua.

“Aku tidak bahagia setelah menikah. Aku harus gimana?”

Lalu ketika tiba giliranku bercerita, aku terdiam. Dengan ragu aku bertanya, “Aku merasa tidak bahagia setelah menikah. Aku harus gimana, ya?”. Melontarkan pertanyaan seperti itu saja sudah membuatku merasa seperti orang jahat.

Nadia dan Diandra tertegun. Mereka sama sekali tak menyangka. Orang-orang melihat keluarga kami sebagai keluarga bahagia. Keluarga yang sempurna. Bagaimana tidak? Aku dan suamiku, Wira dikaruniai 3 anak yang lucu. Wira sendiri cukup sukses di karirnya. Hidup kami tidak kekurangan, meski tak berlebih. Aku, setelah kelahiran anak kedua, memutuskan berhenti kerja dan menjadi ibu rumah tangga.

Bukan. Bukan pernikahanku yang tidak bahagia. Aku yang merasa tidak bahagia setelah menikah.


Source: Google Image

Nadia menggenggam tanganku dan bertanya alasanku tidak bahagia setelah menikah. Jangan salah sangka. Cintaku pada keluarga amatlah besar. Mereka sumber kebahagiaan bagiku. Tapi sejak menikah dan punya anak, aku seperti tak punya jati diri. Aku bukan lagi Dhea, aktivis lingkungan yang vokal menyuarakan pendapatnya. Kini aku lebih dikenal sebagai mama dari Andra, Tisa, dan Mega.

Aku cinta suamiku. Namun dengan rutinitas yang sama tiap hari, rasanya sudah tak ada lagi topik obrolan menarik di antara kami. Padahal sebelum menikah, kami bisa telponan berjam-jam tiap hari membahas berbagai macam hal.

Source: Google Image

Tak perlu ragukan lagi cintaku pada anak-anak. Semua perhatian kucurahkan pada mereka. Kupastikan mereka tak kurang suatu apa. Aku mencintai mereka lebih dari diriku sendiri. Mendengar ini Diandra protes. Ia bilang mungkin disitulah salahku. Energiku sudah habis kucurahkan ke semua orang. Tak ada lagi yang tersisa untukku.

Usaha memperbaiki rasa tidak bahagia setelah menikah harus dari dua pihak.

“Aku percaya kamu adalah wanita kuat. Kamu berikan semua kasihmu tanpa pamrih. Tapi kamu lupa untuk menyayangi dirimu sendiri. Apa Wira tahu apa yang kamu rasakan?”

Source: Google Image

Aku menggeleng. Wira sudah cukup sibuk di kantor. Aku tak mau membebaninya. Nadia menyarankan agar aku bicara pada Wira. Pernikahan itu dua pihak. Jika salah satu merasa ada yang salah, maka usaha untuk memperbaiki haruslah dari keduanya.

Aku bilang pada mereka kalau takut pada reaksi Wira. Takut ia salah mengerti, atau malah tidak mengerti sama sekali. Nadia menyarankan agar aku mengirimkan referensi artikel tentang rasa tidak bahagia setelah menikah kepada Wira, “Kamu bisa bilang: Sayang tolong sempatkan baca artikel ini ya. Nanti malam kalau kamu nggak capek, kita bahas ini yuk.” Nadia mencontohkan bagaimana cara membuka pembicaraan ke Wira.

Jangan lupa sayangi diri sendiri

“Kamu juga harus perbanyak ‘me-time' ya.” Kata Nadia. Tinggalkan sejenak atribut sebagai seorang ibu dan istri. Jadilah Dhea setidaknya dua kali dalam sebulan. Lakukan apa yang kamu suka. Ke salon, jalan-jalan, olahraga, melukis, ataupun menulis. Kamu bisa minta tolong pada suami atau keluarga terdekat untuk menjaga anakmu.

Agar kamu bisa memberikan kebahagiaan pada orang lain, pastikan dirimu bahagia terlebih dulu. Jangan lupa kebahagiaan itu menular, lho.

Bicara pada orang bantu meringankan bebanmu

Jika memang yang kurasakan ini sudah pada tahap yang berat. Jika rasa tidak bahagia ini sudah sampai menghambat aktivitasku sehari-hari, Diandra menyarankan agar aku bicara pada psikolog. Aku mengernyit, “Apa perlu sih? Nanti aku nggak tahu bicara apa. Kalau aku dibilang lebay gimana? Aku kan nggak ‘sakit’.”

Diandra tersenyum. Ke psikolog bukan berarti kamu sakit jiwa, katanya. Bicara dengan psikolog akan meringankan beban pikiranmu. Persoalanmu akan diurai dan akan dibantu untuk dicarikan solusinya. “Aku selama ini ia juga konsultasi ke psikolog ketika sedang stres, kok. Kalau kamu masih nggak pede datang langsung, coba pakai Riliv. Ini aplikasi yang menghubungkan kamu dengan psikolog profesional dan berlisensi melalui media chat. Cobain, deh!” Tambahnya.

Souce: Google Image

Tak terasa hari sudah menjelang sore. Kami mengakhiri pertemuan itu dengan pelukan. Bicara dengan teman terdekat sedikit membuatku lega. Sambil berpelukan, mereka berbisik, “Kamu pantas untuk bahagia, Dhea. Coba pulang ke rumah, peluk suamimu dan ceritakan apa yang kamu rasakan ya.” Aku mengangguk. Di jalan pulang, kukirimkan beberapa artikel tentang rasa tidak bahagia setelah menikah ke Wira. Tak lama ia membalas pesanku, “Iya, ma. Kubaca-baca dulu ya.”

Sesampainya di rumah. Wira membukakan pintu dan memelukku, “Aku sayang mama. Terima kasih ya untuk semua yang telah mama lakukan pada kami.” Seketika seperti ada sesuatu yang mengalir hangat di dada. Rasanya seperti bahagia.

Referensi:

Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Wednesday, March 6, 2019

Capek Kerja Seharian? Ini 5 Lagu yang Bisa Bikin Kamu Semangat Lagi!

Pernah nggak kamu merasa capek kerja seharian? Badan rasanya sudah tidak punya tenaga lagi untuk beraktivitas? Hati-hati, bisa jadi tubuhmu sedang mengirimkan sinyal stres, Dear.
Stres yang berkepanjangan bisa menghambat produktivitas, lho. Tapi sebenarnya ada cara yang mudah untuk meredakan stres, seperti dengan meditasi yang tersedia gratis di aplikasi Riliv atau dengan mendengarkan musik.
Mendengarkan musik dapat membuat mood menjadi lebih baik. Menyanyi juga bisa jadi sarana pelepas stres dan memberi efek relaksasi. Bahkan, lagu juga dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan berpikir!
Berikut 5 rekomendasi lagu yang bisa mengembalikan semangatmu usai capek kerja seharian yang bisa kamu dengarkan dalam perjalanan pulang atau pada saat lembur di kantor.

1. Bangkitkan semangat setelah capek kerja seharian dengan Swedish House Mafia - Save The World 

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]photo of three men jumping on ground near bare trees during daytime (Photo by Zachary Nelson on Unsplash)[/caption]Lagu ini mempunyai irama yang cepat dan menghentak. Mendengarkan lagu ini dapat membuat pikiranmu yang sedang letih menjadi segar kembali.
Bisa dilihat dari lirik pertamanya yang seakan mengajak kita untuk lebih semangat dalam menjalani hidup.
"Into the streets. We're coming down. We never sleep. Never get tired."

2. Semangat menggapai impian bersama Starlight dari The Muse

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]man reaching hands up high taken at daytime (Photo by Japheth Mast on Unsplash)[/caption]Kalau kamu butuh lagu yang menginspirasi tentang harapan akan masa depan, kamu bisa dengerin lagu ini. Lagu ini tentu bisa jadi inspirasimu untuk menghadapi hari esok di kantor, Dear.
Dari liriknya, The Muse mencoba untuk menggambarkan tentang usaha seseorang dalam upayanya mengejar impian.
"Starlight. I will be chasing a starlight. Until the end of my life."

3. Burn dari Ellie Goulding mengajakmu untuk pantang menyerah

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]group of men running in track field (Photo by Jonathan Chng on Unsplash)[/caption]Merasa putus asa saat mengerjakan sesuatu di kantor? Itu artinya kamu butuh lagu yang menginspirasimu untuk tetap semangat dalam mencari cara lain saat satu cara tak berhasil.
Liriknya menggambarkan sekecil apapun usaha kita, selama masih punya semangat, pasti akan ada hasil yang terlihat.
"When the lights turned down, they don't know what they heard
Strike the match, play it loud, giving love to the world
We'll be raising our hands, shining up to the sky
Cause we got the fire, fire, fire, yeah we got the fire fire fire."

4. Jangan lupa bahagia seperti yang dikatakan GAC dalam lagunya yang berjudul Bahagia

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]two woman smiling (Photo by Thought Catalog on Unsplash)[/caption]Terkadang jika tubuh dan pikiran sedang lelah, kita lupa untuk mensyukuri keadaan. Lupa bahwa masih banyak orang yang nasibnya jauh di bawah kita.
Lagu ini akan mengajakmu untuk mensyukuri segala hal yang terjadi dalam hidup.
Pesan positif lainnya adalah mengajak kita untuk berani mencoba hal baru dan melakukan segala hal dengan bahagia, seperti lirik di bawah ini:
"Marilah kita mensyukuri. Semua berkat dalam hidup ini. Kita bahagia. Bersama hangatnya mentari. Nikmati dan lukiskan memori.."

5. Keep Being You - Isyana Sarasvati membuatmu seolah sedang bersama orang tersayang

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]three people having a toast on table (Photo by Pablo Merchán Montes on Unsplash)[/caption]Ingatan akan orang yang kita sayangi juga bisa membuat semangat kita kembali, lho.
Saat sedang capek kerja seharian di kantor, seringkali kita tidak punya waktu untuk orang terdekat kita.
Yuk, dengarkan lagu ini dan bayangkan dirimu sedang berkumpul dengan orang terdekat di akhir pekan. Pasti kamu akan semangat kembali!
Referensi:
  1. https://www.hipwee.com/hiburan/dengerin-20-lagu-ini-rasa-bahagia-dan-semangat-bakal-datang-sendiri/
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

#YourStory - Ibu Juga Manusia, Siapa yang Setuju Denganku?

Tidak ada yang istimewa dari ceritaku. Aku ibu dari dua anak, seperti halnya dengan jutaan ibu di luar sana.
Aku seorang ibu pekerja. Tapi, zaman sekarang sepertinya sudah umum bagi seorang ibu untuk memegang beberapa peran sekaligus.
Di sini aku hanya ingin berbagi cerita. Terlepas dari latar belakang yang berbeda, semua ibu juga manusia. Kami butuh kasih sayang, dukungan dan dimengerti.
Kami melakukan kesalahan dan belajar darinya.

Menjadi ibu bukan sekadar kodrat, tapi juga merupakan pilihan

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]woman holding baby (Photo by Zach Lucero on Unsplash)[/caption]Hari di mana aku dan suami tahu bahwa aku hamil adalah saat aku mulai belajar lebih banyak ilmu dibanding yang pernah kudapat selama bangku sekolah.
Kupikir saat mengandung anak kedua aku akan lebih berpengalaman. Namun, nyatanya lebih banyak lagi ilmu yang harus kupelajari hingga kini.
Bagiku, menjadi seorang ibu bukan hanya karena kodrat, tapi juga sebuah pilihan. Kini aku mengerti mengapa ada kiasan surga di telapak kaki ibu.
Seorang ibu mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Harapannya, anak itu akan mendapat kehidupan yang jauh lebih baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada ibu yang mengorbankan karirnya. Ada yang mengorbankan kehidupan sosialnya demi menebus waktu yang hilang bersama anak. Ada pula yang mengorbankan jam tidur malamnya demi kejar setoran ASI perah.
Bukan. Aku bukan mengeluh. Tapi ini realitanya.
Kami para ibu juga manusia. Kami juga bisa lelah, kami juga bisa sakit. Kami bukan malaikat, kami berbuat salah. Kadang kami berteriak karena kesal, kadang kami menangis karena frustasi.

Orang terdekat seringkali menjadi alasan ibu merasa tidak maksimal menjalankan perannya

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]woman sitting in front of child sitting beside trees (Photo by Eye for Ebony on Unsplash)[/caption]Tahukah kamu bahwa seringkali yang membuat seorang ibu merasa tidak maksimal menjalankan peranannya berasal dari orang terdekat?
Seorang teman pernah mengeluh tentang pertengkaran dengan ibunya sendiri karena perbedaan pola asuh anak.
Atau seringkali kudengar adanya penggolongan ibu bekerja, ibu rumah tangga, ibu pro ASI, ibu yang memberi anaknya susu formula, ibu yang pro imunisasi dan ibu yang anti imunisasi.
Anehnya, penggolongan ini kebanyakan berasal dari sesama ibu.
Sangat disayangkan sebetulnya karena seharusnya sebagai sesama ibu kita bisa saling menguatkan.

Ibu juga manusia: Kami belajar, kami melakukan kesalahan

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]two women and a child taking picture (Photo by Julie Johnson on Unsplash)[/caption]Aku mengadopsi berbagai cara mendidik anak. Semua itu aku sesuaikan dengan gaya keluargaku.
Bagi beberapa orang mungkin ada yang aneh dan tidak cocok. Tak apa. Buatku, beberapa cara mereka pun begitu. Karena latar belakang keluarga kami berbeda, nilai dan pandangan kami tak sama.
Kutanamkan pikiran kalau tak ada orang tua yang ingin mendidik anaknya ke arah yang tidak baik. Maka kuhormati perbedaan cara didik kami.
Dulu ini salah satu yang bisa membuatku stres, jika ada ibu yang nyinyir, "Kok makannya itu-itu aja ya? Nanti nggak sehat, lho. "
Anakku picky-eater, sampai saat ini aku masih berusaha untuk mengenalkan variasi menu makanan kepadanya.
Namun, selama dokter bilang perkembangan anakku baik, begitu pula dengan tabel dan grafik pertumbuhannya, sudah cukup buatku.

Tak perlu sempurna di depan orang lain karena bagi anakmu kaulah segalanya

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]woman standing near wall (Photo by Jhon David on Unsplash)[/caption]Sekarang ini aku sudah tak terlalu memikirkan lagi hal-hal kecil seperti komentar orang lain. Yang kuanggap bisa jadi masukan, maka kuterima. Yang sekadar nyinyir, kudoakan si ibu punya dana lebih untuk piknik bersama keluarganya.
Bagiku yang terpenting adalah senyum anak-anak yang menyambutku sepulang kantor. Peluk hangat mereka menjelang tidur. Waktu berkualitas yang kuhabiskan bersama dengan mereka dan keluarga.
Aku tak perlu menjadi sempurna di mata orang lain, karena saat anakku berkata, "Mas sayaaaaang banget sama bibu!", aku tahu bahwa aku sudah menjadi ibu yang baik di mata mereka. Itu segalanya buatku.

Peluk hangat untuk semua ibu di luar sana!

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]woman carrying baby with two ladies beside her smiling (Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash)[/caption]Tidak ada yang istimewa dari ceritaku karena mungkin hampir semua ibu bisa merasakan apa yang ada di hatiku. Membuatku berpikir bahwa aku tak sendiri.
Di tengah malam ketika terbangun sambil terkantuk-kantuk untuk menyusui bayiku. Saat kunyalakan lampu, jutaan ibu di luar sana juga melakukan hal yang sama.
Ibu pekerja, ibu rumah tangga, ibu yang menyusui anaknya langsung, ibu yang memberi anaknya susu formula. Peluk hangat untuk semua. Karena kita semua berharga.
---
Kadang menjadi ibu memang tidak mudah. Seringkali aku bertanya pada diri sendiri, apakah aku sudah menjadi ibu yang baik?
Tak jarang di saat galau seperti itu, aku memilih cerita ke orang yang tidak kukenal. Bukan sembarang orang, tapi ke psikolog.
Kenapa? Karena ibu juga manusia. Kami butuh bercerita tanpa dinilai sebelah mata.
Aku menggunakan Riliv. Aplikasi yang menghubungkanku dengan psikolog profesional melalui media chat. Jadi aku bisa konsultasi kapan saja, di mana saja.
Referensi:
  1. https://www.haloibu.id/2017/10/1016/
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.